Minggu, 29 Mei 2016

Media Baru dan Kebebasan Berekspresi Media/ Pers dan Individu



Zaman terus berubah, begitu pula kebutuhan manusia yang kian hari kian kompleks. Beberapa tahun yang lalu, manusia masih rajin untuk membaca majalah, menonton TV untuk mengakses informasi baru, mendengarkan radio sekalian bertukar salam dengan kerabat terdekat, menggunakan ponsel untuk bersilahturahmi dengan telepon ataupun SMS. Seiring berkembangnya zaman, semua itu perlahan mulai tergantikan dengan media baru. Apa yang disebut dengan media baru?

Dapat ditarik garis bahwa media baru adalah media baru adalah sekumpulan teknologi yang melahirkan wadah interaksi kepada pengguna. Teknologi ini mempunyai keunggulan di mana ia membenarkan interaksi kepada pengguna-penggunanya. Di sini, tentunya TV, majalah atau koran, dan juga radio tidak dapat dikatakan sebagai media baru. Yang termasuk media baru adalah jenis-jenis media komunikasi seperti misalnya mikrokomputer, telekonferensi, teleteks, video text, dan komunikasi satelit. Media ini dapat menjadi sarana pertukaran pendapat yang bebas dan melibatkan menggunanya.

Dan tentunya, dengan adanya media baru di kehidupan manusia ini adalah dapat membantu dan memudahkan seseorang untuk memperoleh sesuatu yang mereka cari secara mudah dan cepat. Meskipun memudahkan kehidupan manusia, nyatanya tetap terdapat problematika yang ditimbulkan oleh hadirnya media baru di Indonesia.

Manfaat media baru dalam dunia pendidikan tentunya dapat menjadi sarana pembelajaran dan saling bertukar informasi secara bebas.  Apalagi, sekarang sudah ada sistem E-learning.  Apa itu E-learning? E-learning adalah sebuah program belajar dan mengajar di mana kita tidak perlu bersusah payah dalam mencari indormasi karena E-learning menggunakan internet. Kita mempelajari berbagai pelajaran tanpa menggunakan textbook dan dapat melihat contoh-contoh riilnya dengan mencari di internet. Buku-buku pendidikan sekarang juga dapat diunduh secara digital, dan dengan begitu kita tidak perlu lagi membuang-buang kertas.

Pada bidang informasi, media baru memberikan manfaat-manfaat yang tak kalah bedanya dengan bidang pendidikan. Sekarang, manusia dapat mengakses segala informasi; mulai dari informasi berita terkini, berita politik, berita ekonomi, berita kesehatan, berita lifestyle dan fashion, serta berita olahraga yang digandrungi banyak masyarakat dengan menggunakan media internet. Banyak website-website yang menyuguhkan berita-berita di atas, jadi informasi yang kita dapat juga semakin luas.

Di bidang bisnis tak kalah menarik manfaatnya dengan bidang-bidang lainnya. Coba lihat berapa banyak online shop yang bertebaran di media sosial yang Anda miliki? Banyak bukan? Ini lah salah satu manfaatnya. Media baru dimanfaatkan manusia untuk membawa jenjang perbisnisan ke ranah yang lebih modern. Kita semakin dipermudah dengan adanya online shop ini. Apalagi sekarang ada yang namanya Tokobagus.com atau Berniaga.com yang menawarkan sistem jual-beli yang mudah diakses masyarakat Indonesia. Dengan begitu, media baru dapat membawa perekonomian Indonesia menuju arah yang lebih baik lagi karena banyak masyarakat yang terjun ke dalam dunia bisnis ini. Kita tidak perlu bertatap muka, tidak perlu keluar rumah, tidak perlu bersusah payah menenteng belanjaan-belanjaan yang kita beli sekarang karena sudah adanya online shop yang terus berkembang.

Dan yang terakhir yang akan saya jelaskan mengenai manfaat media baru bagi kehidupan manusia adalah manfaat pada bidang sosial. Mendengar kata sosial itu sendiri, kita pasti langsung berpikir ke arah media sosial yang kini bertebaran di ranah internet. Mulai dari Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan yang lainnya. Dengan media ini, kita dapat bersosialisasi dengan kerabat dekat dan dapat pula menjalin silahturahmi dengan kerabat jauh kita. Media baru juga dapat menjadi sarana-sarana penghibur bagi manusia. Adanya Youtube, 9gag.com, dan lain-lainnya kita dapat memperoleh berbagai hiburan tanpa harus beranjak dari posisi kita.

Tapi, dengan adanya media baru ini tentunya berdampak bagi media lama yang sudah lama ada di dalam kehidupan manusia. Hal ini menimbulkan problematika yang cukup terasa bagi masyarakat Indonesia. Media lama tentunya semakin lama semakin ditinggalkan karena media lama lebih cenderung tidak praktis dibandingkan media baru. Bukan hanya itu, penggunaan internet yang belum merata di Indonesia menyebabkan beberapa bagian wilayah tertinggal akan internet. Mereka masih hidup primitif dan tidak pernah mengenal apa itu media baru.

Contoh kasusnya adalah perdebatan mengenai Ujian Nasional online. Seperti yang kita tahu, wacana untuk merubah Ujian Nasional yang sebelumnya tertulis atau manual menjadi menggunakan sistem online. Perubahan yang awalnya diyakini dapat memperbaiki sistem pendidikan ini nyatanya belum juga terlaksana sampai sekarang. Lagi-lagi problematika tentang belum meratanya penyebaran Internet menjadi alasan yang sampai saat ini menghambat pelaksanaan wacana tersebut. Pasalnya, jika tetap dilakukan Ujian Nasional online, maka pelajar di daerah-daerah yang belum mengenal media baru akan sulit untuk mengikutinya.
Bukan hanya kasus mengenai wacana Ujian Nasional online, bagi dunia pers adanya media baru juga menimbulkan sebuah problematika. Pasalnya dengan adanya media baru, semua orang bisa menjadi sumber berita, sehingga pers bukan menjadi satu-satunya sumber berita bagi masyarakat. hal ini menyebabkan masyarakat menjadi lebih kritis dan tidak bisa dipengaruhi oleh pers. karena informasi yang mereka butuhkan dapat tersedia dari berbagai macam sumber. Kebebasan berekspresi masing-masing individu dalam menyampaikan sebuah informasi, menyebabkan dunia Pers harus bekerja lebih keras lagi agar tetap diminati dan dipercaya oleh masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar