Hakikat filsafat adalah suatu upaya untuk mencari
kebijaksanaan yang mampu membantu kemana arah pengalaman manusia, agar manusia
itu sendiri bisa menempatkan dirinya secara tepat didalam kompleksitas
pengalamannya.
Di zaman Yunani kuno sendiri peran filsafat memonopoli
pemahaman mengenai pengetahuan sejati. Tetapi pada saat abad pertengahan muncul
saingan dari ilmu filsafat ini yang disebut teologi, walaupun tema yang
diangkat dari teologi sendiri merupakan dominasi dari pembahasan filsafat itu
sendiri. Walaupun terjadinya pergesekan diantara filsafat dan teologi, dan
tentunya pada abad pertengahan lebih banyak filsuf yang mempunyai dasar dari
teologi, tetapi filsafat sendiri tidak merosot pula pamornya.
Pada abad XIV munculnya ilmu(sains) yang mengalihkan kembali
pusat perhatian manusia terhadap pemahaman mengenai kenyataan. Para pemikir
Renaissance sudah mulai berganti haluan, yang awalnya perhatian mereka ke
teologi dan budaya abad pertengahan, sekarang sudah digantikan oleh alam yang
penyelidikan hukumnya dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Dipusat kesadaran pentingnya sebuah ilmu adalah
keyakinan akan kemampuan akal budi untuk mengetahui misteri alam dan mengatur
kehidupan demi masa depan yang lebih baik lagi. Dari pemikiran mengenai Allah
adalah pusat segalanya berubah menjadi manusia dengan budinya sebagai penentu
didalam pengalaman.
Ada tiga tema yang menjadi perhatian filsafat
analitik. Yang pertama adanya pembelajaran mengenai peran bahasa di dalam
komunikasi dan penalaran, yang bagaimana didalam pemakaian bahasa terdapat
sebuah makna. Kedua mengenai penyelidika terhadao metodologi, yang melihat
bagaimana kondisi dalam mencapai suatu keyakinan yang benar terhadap
pengetahuan. Yang terakhir adanya penyelidikan filosofis mengenai logika formal
alternatif dalam bentuk yang modern dan bagaimana logika formal ini bisa
membantu dalam masalah filosofis.
Posmodernisme dan Tanggapan Terhadapnya
Jean Francois Lyotard merupakan salah satu tokoh
Posmodernisme atau yang disingkat dengan Posmo. Menyatakan bahwa jaman kita
ditandai oleh matinya optimisme manusia, khususnya optimisme model manusia
modernis. Optimisme manusia dinilai kosong tanpa buktinya yang jelas, manusia
modernis sendiri lebih bersifat yakin bahwa kebenaran absolut berada didalam
pengetahuan manusia.
Filsafat dan Perannya
Dari pertama dibahas bahwa pada masa Yunani kuno,
filsafat lebih ditekankan kepada pemahaman mengenai semesta dengan mencari
prinsip, unsur dan sebab yang menyatukan kenyataan. Selanjutnya adanya filsafat
abad pertengahan yang lebih memfokuskan kepada Allah yang menjadi segalanya
yang memberika segala sesuatu yang ada. Ada pun penggeseran dari abad XIV yang
melihat segalanya tersebut dari ilmu(sains).
Oleh karena itu filsafat mempunyai segala hal yang ada
dan seluruh pengalaman, namun fokus dari filsafat sendiri berbeda-beda sesuai
dengan apa yang diminati filsuf yang mengadakannya. Karena secara arti filsafat
bisa diartikan sebagai pengetahuan mengenai hal-hal dasar, upaya mencari arti
hidup, ilmu tentang ilmu, dan masih banyak lainnya.
Julistania Arnando
14140110052
Tidak ada komentar:
Posting Komentar