Bab 1
Filsafat: Sebuah Perkenalan Singkat
Filsafat: Sebuah Perkenalan Singkat
Review Buku
Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer – Dr. Akhyar Yusuf Lubis
Oleh: Adrian Renardi – 14140110108
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani,
philosophia dan philoshophos. Menurut bentuk kata, philosophia diambil dari kata philos dan shopia atau philos
dan sophos. Philos berarti cinta dan shopia
atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Dalam pengertian ini seseorang dapat disebut telah berfilsafat apabila
seluruh ucapannya dan perilakunya mengandung
makna dan ciri sebagai orang yang cinta terhadap kebijaksanaan, terhadap pengetahuan
dan terhadap hikmah. Gabung kata philosophia atau philosophos memiliki arti “orang
yang cinta pada kebijaksanaan” atau “cinta pada pengetahuan. Istilah filsafat
pertama kali digunakan oleh Pythagoras pada abad ke-6 SM. Banyak orang yang
mengagumi kecerdasan yang dimiliki oleh Phythagoras sehingga muncul pertanyaan
dari orang-orang “Apakah Anda pemiliki kebijaksaan/pengetahuan?”. Nyatanya
filsafat tidak hanya sebatas pengetahuan saja akan tetapi istilah tersebut
bersinggungan dengan Tuhan Sang Pemilik Kebijaksanaan dan Pengetahuan yang
Nyata.
Filsafat
berarti mempertanyakan segala sesuatu secara mendasar dan menyeluruh dengan
akal sehat dan pengetahuan manusia. Kegiatan filsafat dapat dikatakan sebagai
upaya manusia untuk terus menerus mempertanyakan dan mencari suatu kebenaran
melalui pengetahuan. Rasanya tidak aneh lagi bila kita membicarakan filsafat
itu artinya kita telah diajak untuk berfikir secara kritis dan mendalam.
Terkadang manusia pun mempertanyakan hal yang memang perlu difikirkan secara
mendasar seperti muncul rasa ingin tahu manusia terhadap dunia dan dirinya.
Perlu pemikiran yang ekstra untuk dapat memahami apa yang manusia pertanyakan
soal hidup ini.
Ada
beberapa pemahaman manusia tentang segala sesuatu yang sebetulnya dapat
diperluas dan dapat lebih diperdalam. Metode filsafat dapat manusia terapkan
dalam mempertanyakan hal tersebut. Akan tetapi apa itu filsafat? Berikut
beberapa pengertian yang dapat digunakan untuk memahami artinya dari filsafat.
1.
Filsafat sebagai upaya spekulatif untuk menyajikan suatu
pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas. Filsafat selalu
berupaya untuk mempersatukan ilmu-ilmu khusus menjadi satu kesatuan yang utuh
berbentuk sistem.
2.
Filsafat sebagai upaya untuk melukiskan hakikat realitas
paling akhir serta paling dasar yang diakui sebagai satu hal yang nyata.
Filsafat selalu mempertanyakan sebuah realitas yang kemudian memasukkan kita ke
dalam suatu dimensi kepercayaan akan sesuatu di dunia ini.
3.
Filsafat sebagai upaya untuk menentukan batas-batas dan
jangkauan pengetahuan. Filsafat dapat menjadi sumber pengetahuan, hakikat
pengetahuan, keabsahan serta nilai-nilai. Semua hal tentang pengetahuan dikenal
sebagai bidang filsafat epistemologi.
4.
Filsafat sebagai hasil suatu penelitian kritis atas pengandaian-pengandaian
dan pernyataan-pernyataan yang diajukan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Konsep ilmu pengetahuan dan gambaran umum manusia hanya dapat dideterminasi
oleh filsafat.
Bicara
soal sejarah, filsafat sendiri telah mengalami beberapa periode antara lain
Filsafat Yunani, Filsafat Abad Pertengahan, Filsafat Modern, dan Filsafat Abad
Pertengahan. Periodisasi tersebut dinamakan sebagai Filsafat barat.
Perbedaan
filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama terangkum dalam tabel berikut.
Perbedaan
|
Filsafat
|
Ilmu Pengetahuan
|
Agama
|
Cara berpikir
|
Radikal
|
Komprehensif
|
Akal dan hati nurani
|
Kajian
|
Manusia sebagai objek
material (menyeluruh)
|
Manusia sebagai objek
formal (sisi atau aspek tertentu)
|
Manusia sebagai makhluk
ciptaan-Nya
|
Sumber
|
Pengalaman dan rasio
|
Proses belajar dan
spesilisasi
|
Iman (Wahyu Tuhan)
|
Meskipun ada perbedaan antara ketiganya, aka tetapi terdapat pula persamaan yakni sama-sama mencari kebeneran dengan cara masing-masing yang berbeda-beda.
Berpikir
secara filosofis berarti perpikir dengan mempertimbangkan segala aspek termasuk
penalaran dan penarikan kesimpulan secara hati-hati oleh manusia. Berpikir
filsafat menuntut kejelasan, runtutan, konsistensi, dan sistematika.
Belajar
filsafat membawa suatu manfaat tersendiri. Manusia dapat menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan pemikiran yang serius,
agar menemukan akar permasalahan. Dengan filsafat, manusia dapat mengajarkan hakikat alam semesta dengan menyusun suatu sistem pengetahuan
yang rasional untuk memahami segala sesuatunya. Selain itu filsafat juga mampu mengajarkan hakikat Tuhan, untuk membangun keyakinan keagamaan atas dasar
yang matang secara intelektual, dengan pemahaman yang dalam dan nalar yang
tajam. Manusia dibekali suatu kebijaksanaan oleh filsafat yang didalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar