Agnes Chyntia - 14140110410
Ontologi merupakan satu kajian filosofis yang paling kuno oleh para filsuf Yunani. Ontologi membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. atau secara sederhana, ontologi bisa dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. hakekat dan kenyaraan (realitas) memang bisa didekati secara ontologis berdasarkan 2 sudut pandang, yaitu :
- pandangan kuantitatif, mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
- pandangan kualitatif, mempertanyakan apakah kenyataan tersebut memiliki kualitas tertentu?
seiring berjalannya waktu , refleksi manusia berkembang dan meninggalkan cara pandang metafisis dalam mengembangkan berbagai macam ilmu. karena metafisika yang menggunakan bahasa yang natural di anggap hanya mampu menghasilkan pernyataan yang kabur, sehingga tidak jelas, ambigu dan abstrak untuk mengungkap hakikat kenyataan . ilmu alam lalu memanfaatkanny dengan menggunakan bahasa formal untuk mengungkap hakikat kenyataan menurut akal sehat dengan menggunakan logika dan matematika sehingga pernyataan yang dibuatnya menjadi jelas dan distingtif , terhadap apa yang dibicarakan dan bedanya dengan hal yang lain.
metafisika dan fisika merupakan 2 cabang filsafat yang bertujuan menjelaskan hakikat realitas sebagai sebuah teks menurut suatu prosedur pembenaran atau konteks yang berbeda-beda. konteks fisika adalah pengalam yang berubah-ubah, partikularistik, dan historis. melalui fisika, ilmu-ilmu alam berkembang pesar dan semua ilmu lain dianggap memiliki ciri ilmiah apabila dibahasakan menurut prinsip-prinsip fisika. prinsip-prinsip yang ada pada fisika adalah teori. maka apa yang sesungguhnya mendorong kemajuan ilmu alam adalah refleksi kritis mengenai fenomena alam dari sudut hakikat ilmu pengetahuan, yakni epistemologi atau logos (ilmu) tentang episteme (pengetahuan).
sumber:
- Fotocopy paper bagian pertama, Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Ontologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar