Jumat, 25 Maret 2016

FILSAFAT ILMU : EPISTEMOLOGI

Fellisia
14140110205


sumber gambar : google

Di pertemuan kedua, kami mempelajari lebih dalam lagi mengenaik filsafat. Kami mempelajari mengenai apa itu ilmu sosial. Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari mengenai manusia. Kita juga mempelajari mengenai epistemologi. Epistemologi adalah mempelajari mengenai pengetahuan. Epistemology senidri berasal dari Bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Kata episteme adalah pengetahuan, dan kata logos  adalah ilmu atau teori. Milton D. Hunnex seorang pakar filsafat mengatakan bahwa epistemology adalah cabang filsafat yang membahas sifat dasar, sumber dan validasi dari pengetahuan. Secar pehamaham singkat, epistemology itu sebenarnya memperlajari mengenai pengetahuan manusia. 

Tujuan epistemologi menurut Jacques Martain mengatakan: “Tujuan epistemologi bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu”. Hal ini menunjukkan, bahwa epistemologi bukan untuk memperoleh pengetahuan kendatipun keadaan ini tak bisa dihindari, akan tetapi yang menjadi pusat perhatian dari tujuan epistemologi adalah lebih penting dari itu, yaitu ingin memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan. (Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/hakikat-epistimologi-dalam-kajian-Filsafat-Ilmu.html

Di bab dua juga menjelaskan apa itu persepsi, ingatan, akal/nalar, intropeksi, inuisi, otoritas, telepati. (1) persepsi. Persepi adalah hasil tanggapan indrawi terhadap fenomena alam. Atau yang lebih umum disebut sebagai, pengalaman. Pengalaman merupakan sumber atau pengetahuan yang diterima di epistemology. (2) ingatan. Ingatan adalah sebuah pengalaman langsung atau tidak langsung yang dapat disusun secara logis dan sistematis. Didalam epistemology disebut realisme. (3) akal/nalar. Akal atau penalaran adalah hal yang paling mendasar bagi kemungkinan adanya pengetahuan. Akal diterima sebagai salah satu sumber pengetahuan. (4) intropeksi. Intropeksi di anggap sebagi sumber pengetahuan dimana manusia mendapatkan pengetahuan ketika ia melihat ke dalam dirinya. (5) intuisi. Intuisi adalah tenaga rohani atau suatu kemampuan yang mengatasi rasio. Kemampuan untuk menyimpulkan serta memahami secara mendalam. (6) otoritas. Otoritas mengacu pada individu atau kelompok yang dianggap memiliki pengetahuan pasti dan memiliki legitimasi sebagai sumber pengetahuan. (7) telepati. Telepati adalah kemampuam berkomunikasi tanpa mengharuskan menggunakan suara dan tanpa menggunakan bentuk simbolik, namun hanya dengan keampuan mental.

Jenis-jenis Epistemologi. (1) Epistemologi metafisis, filsuf plato dan hegel bertolak belakang dengan jenis spitemologi satu ini. Hal ini karena, pembedaan plato antara dunia idea dengan dunia fenomenal. Baginya  realitas hanya merupakan perwujudan roh. (2) epistemology skeptis, melalui metode skeptisnya Descartes ingin mendirikan bangunan filsafa dan ilmu pengetahuan diatas fundasi yang kokoh dan terpercaya. Suatu sistem aksioma dan tersusun menurut langkah-langkah yang logis. (3) epistemology kritis, merupakan cara berpikir baru yang dapat dipertanggungjawabkan dengan lebih rasional. Kant mengkritik rasionalisme dan empirisme yang dianggapnya berat sebelah, kemudia menyatukannya.

Inilah alasan mengapa kita sebagai mahasiswa harus mempelajadi epistemology.  Membantu memahami berbagai asumsi dasar dalam ilmu pengetahuan, memahami kekuatan dan kelemahan setiap metode ilmiah, sehingga pada saatnya dapat memberikan pertimbangan yang tepat kerika seseorang dalam melakukan penelitian.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar