Fellisia
14140110205
sumber gambar : google
Di
pertemuan kedua, kami mempelajari lebih dalam lagi mengenaik filsafat. Kami
mempelajari mengenai apa itu ilmu sosial. Ilmu sosial adalah ilmu yang
mempelajari mengenai manusia. Kita juga mempelajari mengenai epistemologi. Epistemologi
adalah mempelajari mengenai pengetahuan. Epistemology senidri berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Kata episteme adalah pengetahuan, dan kata logos adalah ilmu atau
teori. Milton D. Hunnex seorang pakar filsafat mengatakan bahwa epistemology
adalah cabang filsafat yang membahas sifat dasar, sumber dan validasi dari
pengetahuan. Secar pehamaham singkat, epistemology itu sebenarnya memperlajari
mengenai pengetahuan manusia.
Tujuan
epistemologi menurut Jacques Martain mengatakan: “Tujuan epistemologi bukanlah
hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk
menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu”. Hal ini
menunjukkan, bahwa epistemologi bukan untuk memperoleh pengetahuan kendatipun
keadaan ini tak bisa dihindari, akan tetapi yang menjadi pusat perhatian dari
tujuan epistemologi adalah lebih penting dari itu, yaitu ingin memiliki potensi
untuk memperoleh pengetahuan. (Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/hakikat-epistimologi-dalam-kajian-Filsafat-Ilmu.html
Di
bab dua juga menjelaskan apa itu persepsi, ingatan, akal/nalar, intropeksi,
inuisi, otoritas, telepati. (1) persepsi. Persepi adalah hasil tanggapan indrawi
terhadap fenomena alam. Atau yang lebih umum disebut sebagai, pengalaman. Pengalaman
merupakan sumber atau pengetahuan yang diterima di epistemology. (2) ingatan. Ingatan
adalah sebuah pengalaman langsung atau tidak langsung yang dapat disusun secara
logis dan sistematis. Didalam epistemology disebut realisme. (3) akal/nalar. Akal
atau penalaran adalah hal yang paling mendasar bagi kemungkinan adanya
pengetahuan. Akal diterima sebagai salah satu sumber pengetahuan. (4)
intropeksi. Intropeksi di anggap sebagi sumber pengetahuan dimana manusia
mendapatkan pengetahuan ketika ia melihat ke dalam dirinya. (5) intuisi. Intuisi
adalah tenaga rohani atau suatu kemampuan yang mengatasi rasio. Kemampuan untuk
menyimpulkan serta memahami secara mendalam. (6) otoritas. Otoritas mengacu
pada individu atau kelompok yang dianggap memiliki pengetahuan pasti dan
memiliki legitimasi sebagai sumber pengetahuan. (7) telepati. Telepati adalah
kemampuam berkomunikasi tanpa mengharuskan menggunakan suara dan tanpa
menggunakan bentuk simbolik, namun hanya dengan keampuan mental.
Jenis-jenis
Epistemologi. (1) Epistemologi metafisis, filsuf plato dan hegel bertolak
belakang dengan jenis spitemologi satu ini. Hal ini karena, pembedaan plato
antara dunia idea dengan dunia fenomenal. Baginya realitas hanya merupakan perwujudan roh. (2) epistemology
skeptis, melalui metode skeptisnya Descartes ingin mendirikan bangunan filsafa
dan ilmu pengetahuan diatas fundasi yang kokoh dan terpercaya. Suatu sistem
aksioma dan tersusun menurut langkah-langkah yang logis. (3) epistemology kritis,
merupakan cara berpikir baru yang dapat dipertanggungjawabkan dengan lebih
rasional. Kant mengkritik rasionalisme dan empirisme yang dianggapnya berat
sebelah, kemudia menyatukannya.
Inilah
alasan mengapa kita sebagai mahasiswa harus mempelajadi epistemology. Membantu memahami berbagai asumsi dasar dalam
ilmu pengetahuan, memahami kekuatan dan kelemahan setiap metode ilmiah,
sehingga pada saatnya dapat memberikan pertimbangan yang tepat kerika seseorang
dalam melakukan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar