Minggu, 27 Maret 2016

KENYATAAN SEBENARNYA DAN KESAN SEPINTAS

Anisa Novianti
14140110207

Tentu tiap individu memiliki kesan terhadap suatu orang, benda, fenomena, dan lain-lain. Dan terkadang, bagi orang-orang demi mendapat suatu kesan yang baik maka menutupi kenyataan yang sebenarnya. Jadi, sebenarnya KESAN dan KENYATAAN itu sangat berbeda.

Munculnya sebuah kesan
Sebuah kesan memang begitu penting, karena kesan sangat memengaruhi penilaian dan tak jarang dari kesan tersebut dapat menentukan persepsi seseorang dalam menilai dan menanggapi sesuatu. Kesan yang baik bisa menumbuhkan sikap yang baik pula, penghormatan, maupun penghargaan. Lalu, apabila kesan yang diperoleh buruk, justru menimbulkan hal yang sebaliknya.


Namun, sejak dahulu seringkali timbul persoalan mengenai kesan ini, karena kebanyakan seseorang melihat atau menilainya dari segi visual saja. Dari segi visual ini, kita dipengaruhi oleh "penampilan". Kita hanya melihat sepintas, sedangkan penglihatan yang sepintas ini tidak bisa memberikan gambaran seutuhnya sehingga kesan yang kita peroleh pun tidak tepat sesuai kenyataan. Selain itu, adapula permasalahan karena memberi kesan yang dipengaruhi oleh unsur kepentingan. Dari hal ini, kekaguman dan kebangaan muncul tanpa mempersoalkan kembali apakah yang dinilai atau data yang diperoleh tersebut valid atau tidak. Bahkan adapula yang mengambil kesan berdasarkan faktor suka-tidak suka. 

 
Kesan dan Kenyataan
kesan belum menggambarkan sebuah kenyataan. Kalau hanya berhenti dari sebuah pesan, maka kita belum benar-benar melihat realitas, mengingkari sifat realitas yang holitsis, kompleks, dan multidimensi. Kesan bukan sesuatu yang dogmatis 
Oleh karena itu, haruslah kritis dalam membuat kesan dan jangan melihat dari segi visual saja. Jadilah orang yang selalu ingin tahu akan sesuatu dan tidak apatis terhadap realitas. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar