Munculnya
Sebuah Kesan
Kesan adalah sesuatu yang
mempengaruhi penilaian dan ketertarikan terhadap seseorang ketika melihat orang
tersebut. Persepsi dan tindakan pada seseorang pun juga dipengaruhi oleh kesan
yang kita dapatkan. Ketika melihat seseorang berpenampilan tidak rapi, ditambah
gaya bicara yang tidak runtut, pasti akan menimbulkan kesan negatif. Lalu kesan
itu akan tetap tertanam, sejauh kesan kita padanya tidak berubah.
Adanya kesan yang menentukan
penilaian dan persepsi lalu menciptakan kecenderungan seseorang untuk mau
dianggap dan dinilai baik oleh orang lain. Konsekuensinya, mencoba memberikan
gambaran dan kesan yang baik. Kesan yang baik tidak hanya sekedar membuat orang
lain menganggap kita baik, namun juga bisa menumbuhkan sikap baik, serta penghargaan
atau penghormatan orang lain terhadap kita.
Permasalahannya adalah bahwa kesan yang
muncul setelah pengelihatan sepintas belum bisa memberikan gambaran tentang
kenyataan yang sebenarnya. Kaki lima yang dibersihkan karena jalan itu akan
dilewati pejabat penting akan menimbulkan kesan bahwa kota itu memang bersih
dan rapi, berhak mendapatkan penghargaan adipura. Kesan tersebut yang tertanam
karena memang itulah yang tampak pada saat itu. Tapi tentang apa yang ada di
balik pemandangan sekilas tidak masuk dalam pertimbangan kesan kita. Merupakan
suatu masalah pula ketika di balik motif itu adalah kepentingan untuk bisa
mendapatkan keuntungan di baliknya. Bahkan untuk itu kalau perlu diciptakan
kesan sepintas yang bisa mendukung kepentingan tersebut.
Kesan
dan Kenyataan
Kesan belum tentu
menggambarkan kenyataan. Jika hanya berpegang teguh pada kesan, persepsi dan
penilaian kita menjadi tidak tepat, karena tidak memahami kenyataan yang
sebenarnya. Adanya masalah ini berarti kesan malah justru menjadi suatu
penghambat kita dalam mencoba memahami dan mengerti realitas.
Kesan memang diperlukan, namun jangan
hanya berhenti disitu. Kalau hanya dengan sebuah kesan lalu kita merasa sudah
mengenal realitas, tentu tidak semudah dan secepat itu. Kesan yang kita
simpulkan haruslah berdasar pada kenyataan historis. Itupun lalu dipertanyakan
lebih lanjut, bagaimana bila kenyataan historis itu adalah hasil rekayasa,
sehingga kesan yang muncul pun adalah kesan yang sudah dirumuskan atau
diprediksikan oleh mereka yang merekayasa.
R. Alca Octaviani
14140110304
Tidak ada komentar:
Posting Komentar