Jumat, 25 Maret 2016

Kenyataan Sebenarnya dan Kesan Sepintas


Munculnya Sebuah Kesan
Kesan adalah sesuatu yang mempengaruhi penilaian dan ketertarikan terhadap seseorang ketika melihat orang tersebut. Persepsi dan tindakan pada seseorang pun juga dipengaruhi oleh kesan yang kita dapatkan. Ketika melihat seseorang berpenampilan tidak rapi, ditambah gaya bicara yang tidak runtut, pasti akan menimbulkan kesan negatif. Lalu kesan itu akan tetap tertanam, sejauh kesan kita padanya tidak berubah.
Adanya kesan yang menentukan penilaian dan persepsi lalu menciptakan kecenderungan seseorang untuk mau dianggap dan dinilai baik oleh orang lain. Konsekuensinya, mencoba memberikan gambaran dan kesan yang baik. Kesan yang baik tidak hanya sekedar membuat orang lain menganggap kita baik, namun juga bisa menumbuhkan sikap baik, serta penghargaan atau penghormatan orang lain terhadap kita.
Permasalahannya adalah bahwa kesan yang muncul setelah pengelihatan sepintas belum bisa memberikan gambaran tentang kenyataan yang sebenarnya. Kaki lima yang dibersihkan karena jalan itu akan dilewati pejabat penting akan menimbulkan kesan bahwa kota itu memang bersih dan rapi, berhak mendapatkan penghargaan adipura. Kesan tersebut yang tertanam karena memang itulah yang tampak pada saat itu. Tapi tentang apa yang ada di balik pemandangan sekilas tidak masuk dalam pertimbangan kesan kita. Merupakan suatu masalah pula ketika di balik motif itu adalah kepentingan untuk bisa mendapatkan keuntungan di baliknya. Bahkan untuk itu kalau perlu diciptakan kesan sepintas yang bisa mendukung kepentingan tersebut.
Kesan dan Kenyataan
Kesan belum tentu menggambarkan kenyataan. Jika hanya berpegang teguh pada kesan, persepsi dan penilaian kita menjadi tidak tepat, karena tidak memahami kenyataan yang sebenarnya. Adanya masalah ini berarti kesan malah justru menjadi suatu penghambat kita dalam mencoba memahami dan mengerti realitas.
Kesan memang diperlukan, namun jangan hanya berhenti disitu. Kalau hanya dengan sebuah kesan lalu kita merasa sudah mengenal realitas, tentu tidak semudah dan secepat itu. Kesan yang kita simpulkan haruslah berdasar pada kenyataan historis. Itupun lalu dipertanyakan lebih lanjut, bagaimana bila kenyataan historis itu adalah hasil rekayasa, sehingga kesan yang muncul pun adalah kesan yang sudah dirumuskan atau diprediksikan oleh mereka yang merekayasa.

R. Alca Octaviani
14140110304

Tidak ada komentar:

Posting Komentar