Minggu, 27 Maret 2016

EPISTEMOLOGI


Anisa Novianti
141401102017 

A.      Pengertian Epistemologi
Secara kebahasaan, epistemology ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu atau teori sehingga dapat diartikan bahwa epistemology merupakan teori pengetahuan dan pada dasarnya merupakan “suatu cara evaluatif dan kritis tentang pengetahuan manusia”


       Lalu, sejumlah tokoh rasional berpandangan bahwa sumber pengetahuan tersebut adalah rasio. Atau dengan kata lain, rasionalisme ini menempatkan posisi akal sebagai sumber utama bagi pengetahuan


B. Sumber Pengetahuan

(yang disimpulkan oleh Hospers dan Honderich

1.     Persepsi : hasil tanggapan indrawi terhadap fenomena alam

2.   Memory / Ingatan : pengalaman langsung maupun tidak langsung harus didukung oleh ingatan agar hasilnya dapat tersusun menjadi suatu pengetahuan

3.  Reason (Akal/Nalar) : akal diterima sebagai sumber pengetahuan, sedangkan  penalaran merupakan hal yang paling dasar dari adanya pengetahuan. Maka, penalaran adalah proses yang harus diselesaikan dengan menarik kesimpulan.

4. Intropeksi : sebagai sumber pengetahuan karena manusia memperoleh pengetahuan ketika ia mencoba melihat ke dalam dirinya

5.    Intuisi : kemampuan yang mengatasi rasio atau kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan secara tiba-tiba atau langsung

6.  Otoritas : memegang peran penting sebagai sumber pengetahuan. Dan disisi lain, beralih melalui justifikasi ilmiah

7.    Prakognisi : kemampuan untuk mengetahui suatu peristiwa yang akan terjadi

8.  Clairvoyance : kemampuan mempersepsi suatu peristiwa tanpa menggunakan indra

9.   Telepati : kemampuan berkomunikasi yang dilakukan hanya dengan kemampuan mental




       C.     Model penalaran :

1.       Induksi : Dasar empiris (khusus) -> teori (umum)

2.       Deduksi : Teori (umum) -> dasar empiris (khusus)

3.    Abduksi : pembuktian secara silogisme, dan tidak memberikan kepastian mutlak

4. Dialektika : menggunakan metode dialog dan menuntut seseorang agar mengajukan pertanyaan


D. Makna (kriteria) kebenaran dan Postulat Ilmiah (menurut Juliene Ford):
-    Kebenaran empiris 
   (verifikasi dan falsifikasi)
Kebenaran logis-matematis
   (koherensi dan konsistensi)
-   Kebenaran etis 
   (ditentukan oleh nilai moral)
-   Kebenaran metafisik 
   tidak dapat dibuktikan, tetapi diterima sebagai keyakian mendasar



     E. Macam-macam Epistemologi

1.     Epistemology Metafisis

“Yang dimengerti itu real, dan yang real itu dimengerti” Epistemologi ini didasari atas asumsi metafisis

2.    Epistemologi Skeptis

Sebagai upaya untuk menemukan metode yang pasti sehingga filsafat pengetahuan muncul untuk mengatasi perbedaan dan pertentangan yang terjadi. Metode ini juga tersusun dengan langkah-langkah yang logis

3.    Epistemologi Kritis

Pengetahuan, teori, metode yang ada itu dikritisi dicari kelemahannya, dan selanjutnya dirumuskan ke dalam metode baru (cara berpikir baru yang dapat dipertanggungjawabkan dengan lebih rasional)



       Tujuan belajar epistemologi ini sebenarnya bukan untuk menjawab suatu pertanyaan, melainkan menemukan syarat-syarat yang memungkinkan seseorang bisa tahu. Asumsi epistemologi ini memengaruhi pandangan tentang realitas yang ada, termasuk pandangan dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Selain itu, epistemology dapat membantu memahami berbagai bentuk pengetahuan dan membentuk pemahaman yang lebih holistik.




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar