Kesan
sangat memengaruhi penilaian, apalagi pennilaian saat pertama kali kita
berjumpa dengan seseorang. Seorang indovidu akan membuat kesan tersendiri
terhadap orang yang sedang dia pandang. Kesan yang ia buat adalag sesuai dengan
fisik dan penampilan yang orang lain gunakan. Demi suatu kesan kadang kita
menutupi kenyataan yang sebenarnya demi suau kesan cantik. Kita memiliki
kecenderungan memilih berpenampilan cantik saat pertama kali bertemu seseorang.
Hal ini kita buat agar kesan yang kita buat itu baik dan sesuai dengan apa yang
ingin kita harapkan dari orang yang sedang membentuk kesannya kepada kita.
Hal
ini juga sangat konttras juga saat kita berpakaian tidak rapih dan kumel, makan
kesan yang dibuat oleh seseorang akan sangatlah berbeda dengan kesan yang
diatas. Kita jangan berharap mendapatkan kesan yang baik, jika penampilan kita
tidak baik pula. Kebanyakan semua orang membuat kesannya saat menilai
penampilan kita pula (fisik). Maka penilaian dan kesan pertama merupakan hal
yang penting, karena dapat memengaruhi persepsi kita terhadap orang lain untuk
kedepannya saat kita berinteraksi dengan mereka.
Kesan
juga sebenarnya dapat menipu, yang dimaksud menipu adalah tidak nyata dan tidak
sesuai kebenaran yang kita lihat kasat mata. Apa yang kita lihat fisiknya tidak
sesuai dengan apa yang dialami orang sebelumnya. Kita berjalan melewati rumah
yang halamannya bersih dan rapih dan langsung membuat kesan yang positif
mengenai penghuni rumah tersebut. Padahal sebenarnya halaman tersebut baru saja
selesai dibersihkan dari debu dan ranting pohon yang sebelumnya menyelimuti
halaman rumah tersebut. Dari contoh tersebut, kita dapat menilai bahwa kesan
yang kita rangkai sebenarnya dapat menipu dan bukan kesan yang sebenarnya (yang
dialami).
Kesan
belum tentu menggambarkan kenyataan. Apa yang kita lihat belum tentu adalah
yang sesungguhnya. Kesan memang diperlukan bagi setiap orang. Kita harus
berhati-hati dalam menyampaikan kesan dan menangkap kesan. Kita tidak boleh
berhenti pada kesan. Jangan memberikan hipotesis sementara. Sama seperti kita
melihat foto, kesan yang kita bentuk hanya bersifat sementara. Menangkap kesan
dan memahami realitas tidak mudah. Kita harus mencari fakta dan data yang
akurat agar kesan menjadi nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar