Adhyra Ramadiani 14140110360
Seorang jurnalis haruslah memberikan informasi dengan
sebenar-benarnya. Namun, saat ini pers sering menampilkan berita yang memiliki
kesan negatif sehingga isu yang ditampilkan tentu harus dikaji dan
dipertanyakan sekali lagi. Hal-hal negatif ini berputar pada masalah manipulasi
media dan kesadaran palsu, pornografi, kekerasan, dan propaganda.
Dikarenakan hal tersebut, tentu masyarakat dituntut harus
untuk memahami tentang peran, fungsi, dan kekuasaan media yang ada. Masyarakat
harus mengetahui bahwa pers memiliki peran untuk membebaskan rakyat untuk
menyuarakan pendapatnya dan tidak boleh sampai terbelenggu dengan kebohongan
media yang tercipta.
Proses kerja Media/Pers dalam Manipulasi dan Menciptakan Kesadaran Palsu di
Masyarakat/Publik
Media kini seringkali melakukan manipulasi dan menciptakan
kesadaran palsu pada masyarakat dan publik. Hal ini digunakan untuk membangun
perspektif audiens, seperti kemunculan kampanye politik. Gambaran ini
ditampilkan dalam bentuk kebahagiaan, gaya hidup modern, dan hal lainnya yang
terlihat baik.
Pornografi
Pornografi
merupakan aktivitas seksual atau hal yang tidak senonoh, yang ditujukan untuk
publik. Pornografi dianggap dapat menimbulkan rangsangan seksual
sehingga mendorong perilaku yang membahayakan dan merugikan.
Terdapat banyak
argumen yang menolak pornografi, seperti perlindungan terhadap orang muda atau
anak-anak, untuk mencegah perendahan martabat perempuan, dan mencegah sifat
subversifnya yang cenderung menghancurkan tatanan nilai seksual keluarga dan
masyarakat.
Pornografi
menjadi sesuatu yang rumit disebabkan oleh adanya masalah kebebasan
berekspresi, terutama bila mengandung nilai seni, bagaimana menghadapi hak akan
informasi, dan bagaimana menjamin hak
untuk memenuhi pilihan pribadi, bila pilihan ini tidak melukai orang lain
bahkan nilai seni dan pendidikannya dianggap meragukan.
Untuk menghadapi
masalah yang ditimbulkan oleh pornografi diperlukan beberapa cari, yaitu dengan
mempertimbangkan konsepsi umum tentang seni, mempertimbangkan konsepsi moral, perlu
diperhitungkan reaksi emosional yang ditimbulkan, dan perlu dipertimbangkan
pandangan dari berbagai teori psikologis (catharsis, imitasi, dan pembiasaan)
Erotisme
Menyangkal
kemahakuasaan, dalam arti “semua harus kelihatan”, menjadikan keterbatasan
kemampuan gambar menjadi celah keberadaan erotisme. Erotisme gambar berkisah pada waktu dan
terbuka terhadap kebaruan serta yang tak teramalkan. Dalam erotisme, yang lebih
tampak adalah pengungkapan hasrat daripada penonjolan tubuh yang telanjang.
Keindahan dalam erotisme bukan perayaan kenikmatan diri. Semua erotisme selalu
berisiko menjadi pornografi. Namun, pada karya tertentu tidak mudah menentukan
batas antara erotisme dan pornografi.
Kekerasan dalam Media/Pers
Kekerasan
merupakan perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera
atau kematian orang lainnya baik fisik maupun batin. Menurut Pascal
Lardellier, kekerasan sebagai prinsip tindakan yang mendasarkan diri pada
kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan.
Kekerasan dapat berbentuk dalam kekerasan fisik, verbal,
moral, psikologis, dan gambar. Bentuk-bentuk
kekerasan tersebut dapat menimbulkan berbagai bahaya, jika ditampilkan melalui
media, yaitu meningkatkan perilaku agresif, ketidakpekaan terhadap kekerasan
dan penderitaan korban, dan tayangan kekerasan dapat meningkatkan rasa takut
sehingga menciptakan pemikiran betapa berbahayanya dunia.
- Menentukan
Batas-Batas Kekerasan
•
Dimensi persepsi
Menetukan batas sejauh
mana media menayangkan visual, pendengaran, dan interaktif.
•
Dimensi Afeksi
Sejauh mana kekerasan media menyebabkan traumatisme,
kekacauan, kegelisahan, rasa malu.
•
Dimensi Estetika
Mengukur sesuatu dengan keindahan.
•
Dimensi Moral
Mana yang dapat dipercaya dan yang berpengaruh jahat.
- Jenis-Jenis Kekerasan dalam Media
•
Kekerasan Dokumen
Merupakan tampilan
gambar kekerasan yang dipahami pemirsa atau pembaca dengan mata telanjang
sebagai dokumentasi atau rekaman fakta kekerasan.
•
Kekerasan
Fiksi
Kekerasan yang jauh dari realitas, kekerasan ini masih berpijak dengan
dunia riil
•
Kekerasan
Simulasi
Biasanya ditemukan
dalam sebuah game virtual, dimana pelaku kekerasan merasakan emosi yang meluap
dari pengalaman langsung dengan game
•
Kekerasan
Simbolik
Biasanya ditemukan
dalam iklan, kekerasan tipe ini menggunakan medium bahasa untuk memengaruhi,
cara pikir, cara bekerja, dan cara bertindak.
Praktik Propaganda dan Agenda Tersembunyi Media/Pers
Menurut Garth S.
Jowett and Victoria O'Donnell, propaganda adalah usaha dengan sengaja dan
sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan
kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda.
Propaganda dapat disampaikan melalui berbagai macam media, seperti koran,
majalah, radio, televisi, film, poster, spanduk, dan lain-lain.
Propaganda media merupakan usaha dengan sengaja dan
sistematis, dalam pembentukan persepsi, memanipulasi, dan mengarahkan kelakuan
untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan dari orang yang memiliki tujuan
tersebut melalui media massa. adalah usaha dengan sengaja dan
- Jenis-jenis Propaganda
•
White
Propaganda
RRI dan TVRI media
pemerintah menyampaikan kebijakannya
•
Grey
Propaganda
Partai Nasdem
menuding Mendagri Gamawan Fauzi perihal kasus E-KTP dan DTP
•
Black
Propaganda
Seorang moderator
mengatakan pembicara tidak dapat hadir karena diculik BIN.
•
Ratio
Propaganda
Sumpah Pemuda,
isinya untuk menyatukan para pemuda di seluruh Indonesia
- Teknik Propaganda
•
Name-calling
Memberi julukan/label buruk pada seseorang,
gagasan,orang,lembaga supaya audiens tidak menyukai atau menolaknya.
•
Glittering
Generality
Suatu teknik menghubungkan dengan ‘kata yang berkonotasi
baik’ dipakai untuk membuat audiens menerima
dan menyetujui sesuatu tanpa memeriksa bukti-bukti.
•
Transfer
Teknik membawa otoritas dukungan, gensi dari sesuatu yang
dihargai dan disanjung kepada sesuatu
yang lain agar sesuatu yang lain itu lebih dapat diterima.
•
Plain
Folks
Teknik ini digunakan oleh pembicara propaganda dalam upaya
meyakinkan audiens bahwa dia dan gagasannya bagus karena mereka adalah bagian
dari rakyat.
•
Testimonial
•
Teknik
ini memberi kesempatan pada orang yang mengagumi atau membenci untuk
mengatakan bahwa sebuah gagasan atau program atau produk atau seseorang itu
baik atau buruk.
•
Card
Staking
Pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi
atau penyimpangan dan pernyataan –pernyataan logis atau tidak logis untuk
memberikan kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program , orang atau
produk.
•
Bandwagon
Teknik ini digunakan dalam rangka meyakinkan audiens bahwa
semua anggota suatu kelompok – di mana audiens termasuk dalam kelompok
tersebut— telah menerima gagasan atau programnya dan oleh karenanya diharapkan audiens
sasaran juga segera mengikuti jejaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar