Istilah filsafat muncul dari bahasa Yunani Kuno yaitu
philosophia dan philosophos yang berarti orang yang cinta pada kebijaksanaan
atau cinta pada pengetahuan. Phytagoras diduga menggunakan istilah filsafat
pertama kali pada abad ke – 6 SM. Dalam filsafat, kita harus mempertanyakan
sesutau secara mendasar dan menyeluruh. Filsafat dipahamu sebagai upaya
terus-menerus mencari pengetahuan dan kebenaran. Filsafat selalu identik dengan
metode berpikir yang mempertanyakan segala sesuatu secara kritis dan mendasar.
Pertanyaan itu muncul dari rasa ingin tahu manusia terhadap dunia dan dirinya.
Filsafat adalah sebagai upaya pencarian akan kebijaksanaan atau pencarian
pengetahuan yang tidak pernah selesai.
Pemetaan cabang filsafat terkait dengan perkembangan sejarah
adalah sebagai berikut:
- Aristoteles
- Ilmu teoretis
Bersifat objektif, dikembangan demi tujuan ada dirinya atau filsafat demi
filsafat itu sendiri. Yang termasuk dalam cabang filsafat ini adalah fisika,
metafisika, dan biopsikologi.
- Ilmu praktis
Memberikan pedoman bagi tingkah laku yang baik dan rasional bagi manusia
sebagai manusia. Yang termasuk dalam cabang ini adalah etika dan politik.
- Ilmu produktif
Mendorong manusia untuk menjadi produktif melalui keterampilan-keterampilan
khusus. Yang termasuk dalam cabang ini adlaah retorika dan estetika.
- Christian Wolf
-
Logika
-
Filsafat pertama
-
Ontologi
-
Teologi
-
Kosmologi
-
Psikologi rasional
-
Etika
-
Teori pengetahuan
- Ted Honderich
-
Lingkaran pertama/dalam: metafisika,
epistemologi, dan logika.
-
Lingkaran kedua/tengah: filsafat ilmu
pengetahuan, filsafat pikiran, filsafat moral/etika, dan filsafat bahasa.
-
Lingkaran ketiga/luar: filsafat matematika,
filsafat politik, filsafat ketuhanan, filsafat sosial, filsafat keindahan,
filsafat hukum, filsafat pendidikan, filsafat agama, dan lainnya.
Secara umum, pemetaan bidang filsafat dibagi tiga, yaitu
ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi mempelajari masalah “ada” atau
“realitas”. Epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji mengenai hakikat
pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi membahas persoalan-persoalan
tentang dari manakah pengetahuan itu berasal atau apakah sumber pengetahuan
itu, bagaimanakah manusia mengetahui dan pelbagai persoalan lainnya. Aksiologi
membahas tentang nilai yang mengacu ke pengertian etis dan estetis.
Perbedaan filsafat dengan ilmu pengetahuan adalah jika
filsafat mengkaji tentang manusia, maka kajian tentang manusia ini dilakukan
secara menyeluruh/utuh, sementara ilmu pengetahuan mengkaji manusia dari sisi
tertentu dan terbatas pada aspek psikis, biologis, anatomis, atau aspek
sosiologisnya semata. Perbedaan filsafat dan agama bisa dilihat dari sumbernya.
Filsafat bersumber dari pengalaman dan rasio, agama bersumber dari iman (wahyu
Tuhan). Persamaan dari filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama adalah mencari
kebenaran tapi dari titik tolak dan cara yang berbeda.
Ciri-ciri berpikir filsafat adalah radikal, sistematis,
komprehensif, koheren, dan kristis. Hal ini harus dilatih sejak dini agar kita
bisa berpikir secara filsafat dan mengalami pengalaman dengan baik. Dengan
begitu, kita bisa memberikan penjelasan tentang dunia, manusia, dan segala
sesuatu, termasuk bagaimana cara manusia mengetahui. Pada akhirnya kita bisa
melahirkan satu pandangan dunia yang memberikan keterangan tentang dunia dan
semua yang ada di dalamnya.
Metode filsafat yang digunakan adalah metode kritis,
intuitif, skolastik, geometri, dialektis, transendetal, empiris,
fenomenologi-hermenuitis, dan analisis bahasa.
Dengan belajar filsafat, kita bisa membentuk kemandirian
secara intelektual, membangun sikap toleran terhadap perbedaan sudut pandang,
dan membebaskan dari jeratan dogmatisme. Selain itu, filsafat dapat membentuk
seorang pembelajar utnuk berpikir kritis, mempertanyakan asumsi-asumsi yang
terdapat dalam penjelasan atau alasan yang dikemukakan. Filsafat membentuk
pemikiran dan bkan hanya mengisi kepala kita saja dengan fakta-fakta yang ada,
kita belajar menyusun dan mempertahankan keyakinan-keyakinan yang kita miliki
dengan menggunakan argumentasi yang rasional. Kita bisa memiliki kemandirian
secara intelektual dan toleran terhadap perbedaan sudut pandang.
Ivana Livia Wibisono
14140110021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar