Jumat, 25 Maret 2016

Filsafat dan Perannya

Kezia Mariska -14140110212
Review Paper

Sumber foto: http://www.pba.edu/mjrs-philosophy

Ada beberapa hal yang dapat diambil untuk dijadikan sebagai alat mengidentifikasi peran filsafat pada umumnya, serta kedudukannya di antara ilmu-ilmu kontemporer.

1. Filsafat Yunani Kuno
Menekankan pentingnya pemahaman mengenai semesta dengan mencari unsur-unsur, prinsip-prinsip, atau sebab-sebab pertama yang mempersatukan seluruh kenyataan.

2. Filsafat Abad Pertengahan
Memfokuskan perhatiannya pada Allah sendiri yang memberi sebuah keberadaan dan arti bagi pengada-pengada lain.

3. Filsafat Modern
Memfokuskan perhatiannya pada hakikat pengetahuan yang dicapai oleh budi manusia. Perhatian pada budi manusia ini kemudian berkembang untuk membedakan pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah.

4. Filsafat Analitik
Filsafat ini berkembang sekitar abad ke-20 yang memfokuskan perhatiannya pada ilmu dalam arti sempit.

Filsafat sebenarnya mempunyai arena seluruh pengalaman dan segala hal yang ada. Hanya saja fokus perhatiannya berbeda-beda sesuai dengan minat yang diberikan oleh filsuf yang mempraktekkannya.

Filsafat juga dapat dimengerti sebagai pengetahuan mengenai hal-hal yang mendasar, sebagai upaya mencari arti hidup, sebagai ilmu tentang ilmu, sebagai teori bahasa, atau sebagai teori diskusi kritis.

Dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu kontemporer, filsafat sebaiknya memperlakukan mereka sebagai bagian dari pengalaman yang perlu dievaluasi secara kritis. Sebuah kebijaksanaan dapat tercapai bila orang memiliki sikap kritis di dalam pengalamannya, serta bersifat kreatif untuk menciptakan alternatif-alternatif di dalam menghadapi jalan buntu. Dengan begitu filsafat sebagai kritik terhadap pengalaman, termasuk ilmu-ilmu, dan sebagai upaya membentuk visi yang koheren, logis, tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya.

Sumber:
Fotokopi paper dengan judul “Filsafat dan Perannya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar