Kezia
Mariska -14140110212
Review
Paper
Sumber foto: http://www.pba.edu/mjrs-philosophy
Ada beberapa hal
yang dapat diambil untuk dijadikan sebagai alat mengidentifikasi peran filsafat
pada umumnya, serta kedudukannya di antara ilmu-ilmu kontemporer.
1.
Filsafat Yunani Kuno
Menekankan
pentingnya pemahaman mengenai semesta dengan mencari unsur-unsur,
prinsip-prinsip, atau sebab-sebab pertama yang mempersatukan seluruh kenyataan.
2.
Filsafat Abad Pertengahan
Memfokuskan
perhatiannya pada Allah sendiri yang memberi sebuah keberadaan dan arti bagi
pengada-pengada lain.
3.
Filsafat Modern
Memfokuskan
perhatiannya pada hakikat pengetahuan yang dicapai oleh budi manusia. Perhatian
pada budi manusia ini kemudian berkembang untuk membedakan pengetahuan ilmiah
dan non-ilmiah.
4.
Filsafat Analitik
Filsafat ini
berkembang sekitar abad ke-20 yang memfokuskan perhatiannya pada ilmu dalam
arti sempit.
Filsafat
sebenarnya mempunyai arena seluruh pengalaman dan segala hal yang ada. Hanya
saja fokus perhatiannya berbeda-beda sesuai dengan minat yang diberikan oleh
filsuf yang mempraktekkannya.
Filsafat juga
dapat dimengerti sebagai pengetahuan mengenai hal-hal yang mendasar, sebagai
upaya mencari arti hidup, sebagai ilmu tentang ilmu, sebagai teori bahasa, atau
sebagai teori diskusi kritis.
Dalam kaitannya
dengan ilmu-ilmu kontemporer, filsafat sebaiknya memperlakukan mereka sebagai
bagian dari pengalaman yang perlu dievaluasi secara kritis. Sebuah
kebijaksanaan dapat tercapai bila orang memiliki sikap kritis di dalam
pengalamannya, serta bersifat kreatif untuk menciptakan alternatif-alternatif
di dalam menghadapi jalan buntu. Dengan begitu filsafat sebagai kritik terhadap
pengalaman, termasuk ilmu-ilmu, dan sebagai upaya membentuk visi yang koheren,
logis, tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya.
Sumber:
Fotokopi paper dengan judul “Filsafat
dan Perannya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar