Bab IV
Ilmu pengetahuan dalam perspektif ontologis.
Ontologi merupakan salah satu kajian filosofis yang paling
kuno oleh para filsuf yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang
bersifat konkret. Hakikat kenyataan atau realitas memng bisa didekati secara
ontologis berdasarkan dua sudut pandang. Pertama sudut pandang kuantitatif,
yaitu sudut pandang kualitatif.
Sudut pandang kualitatif yaitu dengan
mempertanyakan apakah kenyataan tersebut memiliki kualitas tertentu. Orang yang
ingin memahami secara menyeluruh tentang kenyataan perlu mempelajari
konsep-konsep ontologi di atas karena hal itu berguna bagi studi ilmu-ilmu
empiris. Misalnya antropologi, sosiologi, kedokteran ,dsb.
Perkembangan penggunaan akal sehat dalam menjelaskan
kenyataan membantu perkembangan bahasa dari bahasa natural ke bahasa logis.
Metafisika memelopori perolehan pengetahuan teoretis. Ilmu-ilmu alam kemudian
memanfaatkan bahasa formal untuk mengungkapkan hakikat kenyataan menurut akal
sehat dengan menggunakan logika dan matematika sehingga pernyataan-pernyataan
yang dibuatnya jelas terhadap apa yang dibicarakan dan bedanya dengan hal-hal
lain. Dalam filsafat modern, idealism, rasionalisme, dan apriorisme disebut
pengetahuan transcendental karena mengatasi pengamatan empiris yang bersifat
khusus dan berubah-ubah. Metafisika menekankan pengetahuan manusia dari sudut
pandang universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar