Senin, 28 Maret 2016

BAB IV- Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Ontologis



Bab IV
Ilmu pengetahuan dalam perspektif ontologis.

Ontologi merupakan salah satu kajian filosofis yang paling kuno oleh para filsuf yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Hakikat kenyataan atau realitas memng bisa didekati secara ontologis berdasarkan dua sudut pandang. Pertama sudut pandang kuantitatif, yaitu sudut pandang kualitatif. 

Sudut pandang kualitatif yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan tersebut memiliki kualitas tertentu. Orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang kenyataan perlu mempelajari konsep-konsep ontologi di atas karena hal itu berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris. Misalnya antropologi, sosiologi, kedokteran ,dsb.

Perkembangan penggunaan akal sehat dalam menjelaskan kenyataan membantu perkembangan bahasa dari bahasa natural ke bahasa logis. Metafisika memelopori perolehan pengetahuan teoretis. Ilmu-ilmu alam kemudian memanfaatkan bahasa formal untuk mengungkapkan hakikat kenyataan menurut akal sehat dengan menggunakan logika dan matematika sehingga pernyataan-pernyataan yang dibuatnya jelas terhadap apa yang dibicarakan dan bedanya dengan hal-hal lain. Dalam filsafat modern, idealism, rasionalisme, dan apriorisme disebut pengetahuan transcendental karena mengatasi pengamatan empiris yang bersifat khusus dan berubah-ubah. Metafisika menekankan pengetahuan manusia dari sudut pandang universal.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar