Jumat, 08 April 2016

HAKIKAT FILSAFAT KOMUNIKASI


   A.      HAKIKAT FILSAFAT KOMUNIKASI
Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan komprehensif. Teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodenya.
Filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dalam komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi. Pemikiran filsafat komunikasi merupakan pemikiran yang menyatu dengan pemikiran teori komunikasi.

    B.      PEMIKIRAN RICHARD L. LANIGAN
1.     Metafisika
Studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realitas. Dalam hubungannya dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
a.       Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita dalam alam semesta.
b.      Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab, dan aturan.
c.       Problema pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia.
2.     Epistemologi
Epistemologi lebih merupakan cabang filsafat yang merefleksikan asal usul, hakikat, dan batasan pengetahuan manusia. Berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan lebih mendasar lagi berkaitan dengan kriteria penilaian atas kebenaran. Terdapat beberapa teori kebenaran berdasarkan koherensi, koreespondensi, pragmatisme, dan legalisme.
3.     Aksiologi
Merupakan studi etika dan  estetika. Aksiologi  adalah suatu kajian terhadap apa itu nilai-nilai manusiawi dan bagaimana cara melembagakannya.
4.     Logika
Logika teramat oenting dalam komunikasi, jelas karena suatu pemikiran harus dikomunikasikan kepada orang lain, dan yang dikomunikasikan itu harus merupakan putusan sebagai hasil dari proses berpikir, dalam hal ini berpikir logis.

   C.      PEMIKIRAN STEPHEN W. LITTLEJOHN
Dapat digambarkan dalam matrik berikut:
1A: tingkah laku dengan gejala tidak terasa seperti Anda menguap, tapi seorang pun melihatnya.
1B: gejala-gejala terasa yang terjadi sambil lalu seperti Anda menguap, lalu teman Anda menyadari bahwa Anda lelah meskipun ia tidak memerhatikan Anda pada saat itu.
1C: gejala diterima saat itu juga. Anda menguap dan teman Anda berkata, ”Apakah cerita saya membosankan?”
2A: pesan nonverbal tidak terasa, seperti Anda melambaikan tangan ke teman Anda, tapi ia tidak melihat Anda.
2B: pesan nonverbal bersifat sambil lalu seperti teman Anda menyatakan “Maaf tadi tidak membalas lambaian tanganmu, tadi saya sedang memikirkan sesuatu”
2C: pesan nonverbal diterima ketika itu juga. Ana melambaikan tangan ke teman Anda dan teman Anda langsung membalas lambaian tangan Anda.
3A: pesan verbal tidak terasa. Anda kirim surat ke teman Anda tapi suratnya hilang selama pengiriman.
3B: pesan verbal terjadi sambil lalu. Anda memarahi anak Anda karena menjadikan ruangan kerja Anda berantakan meskipun ia tahu Anda sedang berbicara dengannya, tapi ia sedang tidak benar-benar memerhatikan Anda.
3C: pesan verbal diterima saat itu juga. Anda berpidato di depan sekelompok orang yang memang ingin mendengar apa yang akan Anda ucapkan.

Kotak mana yang termasuk komunikasi dan mana yang bukan?
1.       Receiver model: menurut model ini, 1a, 2a, 3a bukan termasuk komunikasi. Hal ini disebabkan bahwa pengirim pesan walaupun hanya kirim gejala, bukan pesan, maka keduanya harus dihitung sebagai bagian dari komunikasi sepanjang yang dikirimkan sender dan diterima receiver.
2.       Sender-receiver model: menurut model ini, 1a, 1b, 1c, 2a, dan 3a bukan termasuk komunikasi karena dari sender tidak mengirimkan pesan. Sedangkan 2a dan 3a bukan termasuk komunikasi karena receiver tidak menerima.
3.       Communication model: menurut model ini, 1a saja yang bukan komunikasi, sementara kotak lain adalah komunikasi karena pada 1a, sender tidak mengirim pesan, sementara pada saat yang sama receiver tidak symtomp.

   D.      PEMIKIRAN WHITNEY R. MUNDT
Pfilsafat komunikasi menampilkan kekuatan media dan prinsip-fungsi media berikut hubungannya dengan negara. Pers dibagi lima:
1.       Otoriter: ada sensor dan lisensi dari pemerintah, pemerintah menekan kritik sehingga kekuasaan terpelihara.
2.       Sosial-otoriter: pers dimiliki pemerintah atau partai pemerintah untuk melengkapi pers mencapai tujuan ekonomi nasional dan tujuan filsafati.
3.       Libertarian: tidak ada pengawasan pemerintah (kecuali untuk aturan fitnah dan cabul), untuk menjamin berkembangnya gagasan secara bebas.
4.       Sosial libertarian: pengawasan pemerintah secara minimal untuk menyumbat saluran-saluran komunikasi dan untuk menjamin semangat operasional dari filsafat libertarian.
5.       Sosial-sentralis: kepemilikan pemerintah atau lembaga umum dengan saluran komunikasi terbatas untuk menjamin semnagar operasional dari filsafat libertarian.
Ivana Livia Wibisono
14140110021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar