A.
HAKIKAT FILSAFAT KOMUNIKASI
Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin
yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis,
sistematis, analitis, kritis, dan komprehensif. Teori dan proses komunikasi
yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi,
teknik, dan metode-metodenya.
Filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji
setiap aspek dalam komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat
sehingga didapatkan penjelasan yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar
komunikasi. Pemikiran filsafat komunikasi merupakan pemikiran yang menyatu
dengan pemikiran teori komunikasi.
B.
PEMIKIRAN RICHARD L. LANIGAN
1. Metafisika
Studi tentang sifat dan fungsi teori tentang realitas. Dalam hubungannya
dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
a.
Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual
dan individual dengan realita dalam alam semesta.
b.
Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab,
dan aturan.
c.
Problema pilihan, khususnya kebebasan versus
determinisme pada perilaku manusia.
2. Epistemologi
Epistemologi lebih merupakan cabang filsafat yang merefleksikan asal
usul, hakikat, dan batasan pengetahuan manusia. Berkaitan dengan penguasaan
pengetahuan dan lebih mendasar lagi berkaitan dengan kriteria penilaian atas
kebenaran. Terdapat beberapa teori kebenaran berdasarkan koherensi,
koreespondensi, pragmatisme, dan legalisme.
3. Aksiologi
Merupakan studi etika dan
estetika. Aksiologi adalah suatu
kajian terhadap apa itu nilai-nilai manusiawi dan bagaimana cara
melembagakannya.
4. Logika
Logika teramat oenting dalam komunikasi, jelas karena suatu pemikiran
harus dikomunikasikan kepada orang lain, dan yang dikomunikasikan itu harus
merupakan putusan sebagai hasil dari proses berpikir, dalam hal ini berpikir
logis.
C.
PEMIKIRAN STEPHEN W. LITTLEJOHN
Dapat digambarkan dalam matrik berikut:
1A: tingkah laku dengan gejala tidak terasa
seperti Anda menguap, tapi seorang pun melihatnya.
1B: gejala-gejala terasa yang terjadi
sambil lalu seperti Anda menguap, lalu teman Anda menyadari bahwa Anda lelah
meskipun ia tidak memerhatikan Anda pada saat itu.
1C: gejala diterima saat itu juga. Anda
menguap dan teman Anda berkata, ”Apakah cerita saya membosankan?”
2A: pesan nonverbal tidak terasa, seperti
Anda melambaikan tangan ke teman Anda, tapi ia tidak melihat Anda.
2B: pesan nonverbal bersifat sambil lalu
seperti teman Anda menyatakan “Maaf tadi tidak membalas lambaian tanganmu, tadi
saya sedang memikirkan sesuatu”
2C: pesan nonverbal diterima ketika itu
juga. Ana melambaikan tangan ke teman Anda dan teman Anda langsung membalas
lambaian tangan Anda.
3A: pesan verbal tidak terasa. Anda kirim
surat ke teman Anda tapi suratnya hilang selama pengiriman.
3B: pesan verbal terjadi sambil lalu. Anda
memarahi anak Anda karena menjadikan ruangan kerja Anda berantakan meskipun ia
tahu Anda sedang berbicara dengannya, tapi ia sedang tidak benar-benar
memerhatikan Anda.
3C: pesan verbal diterima saat itu juga.
Anda berpidato di depan sekelompok orang yang memang ingin mendengar apa yang
akan Anda ucapkan.
Kotak mana yang termasuk komunikasi dan
mana yang bukan?
1.
Receiver model: menurut model ini, 1a, 2a, 3a bukan
termasuk komunikasi. Hal ini disebabkan bahwa pengirim pesan walaupun hanya
kirim gejala, bukan pesan, maka keduanya harus dihitung sebagai bagian dari
komunikasi sepanjang yang dikirimkan sender dan diterima receiver.
2.
Sender-receiver model: menurut model ini, 1a,
1b, 1c, 2a, dan 3a bukan termasuk komunikasi karena dari sender tidak
mengirimkan pesan. Sedangkan 2a dan 3a bukan termasuk komunikasi karena
receiver tidak menerima.
3.
Communication model: menurut model ini, 1a saja
yang bukan komunikasi, sementara kotak lain adalah komunikasi karena pada 1a,
sender tidak mengirim pesan, sementara pada saat yang sama receiver tidak
symtomp.
D.
PEMIKIRAN WHITNEY R. MUNDT
Pfilsafat komunikasi menampilkan kekuatan
media dan prinsip-fungsi media berikut hubungannya dengan negara. Pers dibagi
lima:
1.
Otoriter: ada sensor dan lisensi dari
pemerintah, pemerintah menekan kritik sehingga kekuasaan terpelihara.
2.
Sosial-otoriter: pers dimiliki pemerintah atau
partai pemerintah untuk melengkapi pers mencapai tujuan ekonomi nasional dan
tujuan filsafati.
3.
Libertarian: tidak ada pengawasan pemerintah
(kecuali untuk aturan fitnah dan cabul), untuk menjamin berkembangnya gagasan
secara bebas.
4.
Sosial libertarian: pengawasan pemerintah secara
minimal untuk menyumbat saluran-saluran komunikasi dan untuk menjamin semangat
operasional dari filsafat libertarian.
5.
Sosial-sentralis: kepemilikan pemerintah atau
lembaga umum dengan saluran komunikasi terbatas untuk menjamin semnagar
operasional dari filsafat libertarian.
Ivana Livia Wibisono
14140110021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar