Fransiska Wahyuning// 14140110196
Secara etimologi, etika
berasal dari bahasa Yunani “Ethos”
yang berarti tempat tinggal biasa, padang rumpus, kandang, kebiasaan, adat,
akhlak, cara berpikir. Sedangkan secara filsafat, etika berarti ilmu tentang
kebiasaan.
Dalam hal ini etika
sering disebut sebagai filsafat moral. Etika merupakan cabang filsafat yang
berbicara tentang tindakan manusia yang berkaitan dengan tujuan utama hidupnya.
Etika juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Etika
deskriptif yang memberikan gambaran mengenai kesadaran moral dari norma dan
kesadaran etis.
2. Etika
normative yang berbicara mengenai yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Menurut Sidney Hook,
hubungan antara filsafat dan etika terjalin karena fisafat juga mencari
kebenaran suatu persoalan nilai- nilai dan pertimbangan nilai untuk melaksanakan
hubungan kemanusiaan- kemanusiaan secara benar dan dapat memutuskan tentang
mana yang baik dan buruk.
Unsur Pokok dalam Etika
adalah kebebasan. Etika bersifat rasional, karena etiak selalu mengandalkan
kebebasan.
Beberapa
Isme dalam Etika
a) Egoisme
Merupakan
pemikiran yang menyatakan bahwa tindakan atau perbuaan yang baik adalah yang
memberikan mafaat bagi diri sendiri dalam jangka waktu tertentu.
b) Deontologisme
Merupakan
pemikiran etis yang menyatakan bahwa baik atau buruknya suatu tindakan tidak
diukur dari akibat yang muncul, melainkan berdasarkan sifat dari hasil yang
dicapai.
c) Utilitarianisme
Merupakan
pemikiran yang melihat bahwa kaidah moral dan baik buruknya tindakan diukur
dari akibat yang ditimbulkan.
d) Paragmatisme
Merupakan
pemikiran yang menyatakan bahwa perbuatan etis berhubungan dengan soal
pengetahuan praktis yang dilakukan demi kemajuan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar