Minggu, 10 April 2016

Filsafat, Etika, dan Komunikasi

Fransiska Wahyuning// 14140110196


Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti tempat tinggal biasa, padang rumpus, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, cara berpikir. Sedangkan secara filsafat, etika berarti ilmu tentang kebiasaan.
Dalam hal ini etika sering disebut sebagai filsafat moral. Etika merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia yang berkaitan dengan tujuan utama hidupnya. Etika juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.      Etika deskriptif yang memberikan gambaran mengenai kesadaran moral dari norma dan kesadaran etis.
2.      Etika normative yang berbicara mengenai yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Menurut Sidney Hook, hubungan antara filsafat dan etika terjalin karena fisafat juga mencari kebenaran suatu persoalan nilai- nilai dan pertimbangan nilai untuk melaksanakan hubungan kemanusiaan- kemanusiaan secara benar dan dapat memutuskan tentang mana yang baik dan buruk.

Unsur Pokok dalam Etika adalah kebebasan. Etika bersifat rasional, karena etiak selalu mengandalkan kebebasan.
Beberapa Isme dalam Etika
a)      Egoisme
Merupakan pemikiran yang menyatakan bahwa tindakan atau perbuaan yang baik adalah yang memberikan mafaat bagi diri sendiri dalam jangka waktu tertentu.

b)      Deontologisme
Merupakan pemikiran etis yang menyatakan bahwa baik atau buruknya suatu tindakan tidak diukur dari akibat yang muncul, melainkan berdasarkan sifat dari hasil yang dicapai.

c)      Utilitarianisme
Merupakan pemikiran yang melihat bahwa kaidah moral dan baik buruknya tindakan diukur dari akibat yang ditimbulkan.

d)     Paragmatisme

Merupakan pemikiran yang menyatakan bahwa perbuatan etis berhubungan dengan soal pengetahuan praktis yang dilakukan demi kemajuan bersama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar