Bab 5. Tema Pokok dalam Etika dan Filsafat Komunikasi.
Kezia / 14140110199
A.
Manusia sebagai pelaku komunikasi
Komunikasi tidak bisa dipisahkan
dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Akivitas komunikasi merupakan
aktivitas manusiawi. Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukan untuk
mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, baik yang dilakukan oleh
komunikator, komunikan, atau aktivitas penyampaian pesan, noiseyang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan
lainnya. Menjadi mutlak untuk memahami manusia secara filosofis agar komunikasi
kita menjadi efektif.
Prof. Onong (2003) menjelaskan,
manusia punya tiga anima (jiwa),
yakni :
1.
Anima avegatativa/roh vegetatif “tumbuh-tumbuhan”
fungsinya makan, tumbuh, dan berkembang biak.
2.
Anima sensitiva “binatang punya perasaan,
naluri, dan nafsu” mampu mengamati, bergerak, dan bertindak.
3.
Anima intelektiva “roh intelek yang dimiliki
manusia” berpikir dan berkehendak. Punya kesadaran.
Pemikiran konvergensi Aristoteles
yang merupakan penggabungan dari 3 aliran besar tsb:
1.
Materialisme
Aliran yang melihat manusia ada pada
fisiknya.
2.
Idealisme
Keberadaan manusia adalah pada ide.
3.
Eksistensialisme
Sejauh mana keberadaannya diakui oleh
masyarakat sekitarnya.
Kritik
eksistensialisme terhadap materialisme
Yang ditentang oleh kaum eksistensialisme ialah pendapat
kaum amterialisme tentang cara manusia berada di dunia. Menurut ajaran
eksistensialisme, manusia bukan saja berada di dunia, tetapi juga menghadapi
dunia dan menghadapi benda lain di dunia. Manusia mengerti hidup dan segala
arti dan guna benda dalam hidup.
Pandangan materialisme dianggap memungkiri kebenaran, bahwa manusia itu
mengerti, berkehendak dengan bebas, dan membina kebudayaan.
Kritik
Eksistensialisme Terhadap Idealisme
Menurut aliran eksistensialisme, kesalahan idealisme adalah
bahwa idealisme memandang manuisa hanya sebagai subjek, dan akhirnya sebagai
kesadaran semata-mata. Idealisme lupa bahwa manusia hanya ebrdiri sebagai
manusia karena bersatu dengan realitas sekitarnya. Jadi, menurut paham
eksisensialisme, manusia bukanlah hanya objek sebagaimana menjadi pandangan
ajaran materialisme, tetapi juga bukan hanya subjek atau kesadaran, seperti menjadi
anggapan kaum idealisme. Manusia adalah eksistensi, yakni berada secara khusus.
Manusia yang dalam keberadaannya, itu sadar akan dirinya sedang berada, berada
di dunia dan menghadapi dunia, sebagai subjek yang menghadapi objek, bersatu
degan realitas sekitarnya.
Ethos, Pathos, Logos
1.
Ethos
adalah sumber kepercayaan yang ditunjukkan oleh seorang komunikator bahwa ia
memang pakar dalam bidangnya, sehingga oleh karena ia seorang ahli, maka ia
dapat dipercaya. Faktor ethos lainnya
adalah track record, yakni rekaman
jejak seseorang terhadap suatu bidang.
2.
Pathos
adalah tampilan emosi, komunikator harus pas memunculkan semangat dan gairah
berkomunikasi. Contoh: komunikator yang memiliki pathos yang baik adalah Bung Karno karena menampilkan gairah
berkomunikasi dengan baik.
3.
Logos adalah
argumentasi komunikasi harus masuk akal. Argumentasi disusun sedemikian rupa
sehingga pesan yang disampaikan memiliki kekuatan argumen, yang pada gilirannya
bisa meyakinkan audiens yang dituju oleh suatu pesan.
Komunikasi Efektif
dan Strategi Komunikasi
Komunikasi Efektif Menurut Stephen Covey
Covey menekankan konsep interdependency
untuk menjelaskan hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam
komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi
pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
Jadi, syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kukuh dibangun
dari fondasi integritas pribadi yang kuat.
Berusaha
benar-benar mengerti orang lain. Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatic communication (komunikasi
empati). Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empati, yaitu melakukan
komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain, memahami karakter dan
maksud/tujuan atau peran orang lain.
Meminta
maaf dengan tulus ketika anda membuat penarikan. Memperlihatkan integritas
pribadi. Integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari
banyak jenis deposito yang berbeda. Integritas merupakan fondasi utama dalam
membangun komunikasi yang efektif. Integritas adalah menyersuaikan realitas
dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat
pasif.
Memahami,
bukan dipahami. Kunci untuk memahami orang lain adalah mendengarkan apa yang
orang lain katakan. Mendengarkan butuh perhatian khusus, karena tidak seperti
membaca dan menulis, aspek komunikasi satu ini tidak dipelajari secara khusus
di sekolah.
Sienrgi. Sinergi dilakukan untuk menghasilkan
kerjasama yang kreatif. Dalam sinergi, ktia bersikap terbuka terhadap pengaruh
orang lain, karenanya perbedaan harus dilihat sebagai kekuatan, bukan
kelemahan.
Memanfaatkan
aset yang dimiliki. Aset yang dimaksud Covey adalah fisik, sosial/emosional,
mental, dan spiritual. Keseluruhan aset tersebut harus secara terus-menerus
diasah sehingga mendatangkan hal-hal positif secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar