Minggu, 10 April 2016

Bab 5. Tema Pokok dalam Etika dan Filsafat Komunikasi.



Bab 5. Tema Pokok dalam Etika dan Filsafat Komunikasi.
 Kezia / 14140110199

A.      Manusia sebagai pelaku komunikasi
Komunikasi tidak bisa dipisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Akivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi. Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, baik yang dilakukan oleh komunikator, komunikan, atau aktivitas penyampaian pesan, noiseyang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya. Menjadi mutlak untuk memahami manusia secara filosofis agar komunikasi kita menjadi efektif.
Prof. Onong (2003) menjelaskan, manusia punya tiga anima (jiwa), yakni :
1.       Anima avegatativa/roh vegetatif “tumbuh-tumbuhan” fungsinya makan, tumbuh, dan berkembang biak.
2.       Anima sensitiva “binatang punya perasaan, naluri, dan nafsu” mampu mengamati, bergerak, dan bertindak.
3.       Anima intelektiva “roh intelek yang dimiliki manusia” berpikir dan berkehendak. Punya kesadaran.

Pemikiran konvergensi Aristoteles yang merupakan penggabungan dari 3 aliran besar tsb:
1.       Materialisme
Aliran yang melihat manusia ada pada fisiknya.
2.       Idealisme
Keberadaan manusia adalah pada ide.
3.       Eksistensialisme
Sejauh mana keberadaannya diakui oleh masyarakat sekitarnya.

Kritik eksistensialisme terhadap materialisme
Yang ditentang oleh kaum eksistensialisme ialah pendapat kaum amterialisme tentang cara manusia berada di dunia. Menurut ajaran eksistensialisme, manusia bukan saja berada di dunia, tetapi juga menghadapi dunia dan menghadapi benda lain di dunia. Manusia mengerti hidup dan segala arti dan guna benda dalam hidup.  Pandangan materialisme dianggap memungkiri kebenaran, bahwa manusia itu mengerti, berkehendak dengan bebas, dan membina kebudayaan.
Kritik Eksistensialisme Terhadap Idealisme
Menurut aliran eksistensialisme, kesalahan idealisme adalah bahwa idealisme memandang manuisa hanya sebagai subjek, dan akhirnya sebagai kesadaran semata-mata. Idealisme lupa bahwa manusia hanya ebrdiri sebagai manusia karena bersatu dengan realitas sekitarnya. Jadi, menurut paham eksisensialisme, manusia bukanlah hanya objek sebagaimana menjadi pandangan ajaran materialisme, tetapi juga bukan hanya subjek atau kesadaran, seperti menjadi anggapan kaum idealisme. Manusia adalah eksistensi, yakni berada secara khusus. Manusia yang dalam keberadaannya, itu sadar akan dirinya sedang berada, berada di dunia dan menghadapi dunia, sebagai subjek yang menghadapi objek, bersatu degan realitas sekitarnya.

Ethos, Pathos, Logos
1.       Ethos adalah sumber kepercayaan yang ditunjukkan oleh seorang komunikator bahwa ia memang pakar dalam bidangnya, sehingga oleh karena ia seorang ahli, maka ia dapat dipercaya. Faktor ethos lainnya adalah track record, yakni rekaman jejak seseorang terhadap suatu bidang.
2.       Pathos adalah tampilan emosi, komunikator harus pas memunculkan semangat dan gairah berkomunikasi. Contoh: komunikator yang memiliki pathos yang baik adalah Bung Karno karena menampilkan gairah berkomunikasi dengan baik.
3.       Logos adalah argumentasi komunikasi harus masuk akal. Argumentasi disusun sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan memiliki kekuatan argumen, yang pada gilirannya bisa meyakinkan audiens yang dituju oleh suatu pesan.

Komunikasi Efektif dan Strategi Komunikasi
Komunikasi Efektif Menurut Stephen Covey
Covey menekankan konsep interdependency untuk menjelaskan hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi pada karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. Jadi, syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kukuh dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat.
                Berusaha benar-benar mengerti orang lain. Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatic communication (komunikasi empati). Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empati, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih dahulu mengerti orang lain, memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain.
                Meminta maaf dengan tulus ketika anda membuat penarikan. Memperlihatkan integritas pribadi. Integritas pribadi menghasilkan kepercayaan dan merupakan dasar dari banyak jenis deposito yang berbeda. Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Integritas adalah menyersuaikan realitas dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
                Memahami, bukan dipahami. Kunci untuk memahami orang lain adalah mendengarkan apa yang orang lain katakan. Mendengarkan butuh perhatian khusus, karena tidak seperti membaca dan menulis, aspek komunikasi satu ini tidak dipelajari secara khusus di sekolah.
                Sienrgi.  Sinergi dilakukan untuk menghasilkan kerjasama yang kreatif. Dalam sinergi, ktia bersikap terbuka terhadap pengaruh orang lain, karenanya perbedaan harus dilihat sebagai kekuatan, bukan kelemahan.
                Memanfaatkan aset yang dimiliki. Aset yang dimaksud Covey adalah fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual. Keseluruhan aset tersebut harus secara terus-menerus diasah sehingga mendatangkan hal-hal positif secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar